Jumat, 18 April 2025

Cek Status Gizi

Bayi dan Balita

Cek Sekarang

Grafik (PB/U) atau (TB/U)

Total Entri: 2390 Bayi dan Balita

Prevalensi Stunting

Tahun 2017, 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita...

Baca Selengkapnya

Definisi Stunting

STUNTING (KERDIL) adalah kondisi dimana balita...

Baca Selengkapnya

Penyebab Stunting

Kondisi kesehatan dan gizi ibu sebelum dan saat...

Baca Selengkapnya

Dampak Stunting

Meningkatkannya risiko penyakit degeneratif...

Baca Selengkapnya

Pencegahan Stunting

Mengupayakan jaminan mutu ante natal care...

Baca Selengkapnya

Penanggulangan Stunting

lbu hamil mendapat tablet tambah darah, min...

Baca Selengkapnya

Video Stunting

Hasil status Pendek Sekali

Hasil status Pendek

Hasil status Normal

Hasil status Tinggi

Cek Status Gizi Bayi dan Balita

Isi Form Cek Status Gizi Bayi dan Balita dibawah ini!!

RT / RW
Tinggi Badan cm
Berat Badan kg
Berdasarkan Indeks Panjang Badan atau Tinggi Badan menurut Umur (PB/U) atau (TB/U) - PMK NO 2 TAHUN 2020

dr. H. Heru Suharto, M.MKes

Kepala Dinas Kesehatan Kab. Tasikmalaya

Aplikasi Sipenting dibuat untuk kebutuhan masyarakat dalam upaya penanggulangan Stunting melalui teknologi informasi

Dr. H. Mohamad Zen

Sekretaris Daerah Kab. Tasikmalaya

Kami berharap aplikasi Sipenting bermanfaat untuk masyarakat, khususnya Kabupaten Tasikmalaya

Informasi Kebutuhan Gizi

Kebutuhan gizi anak usia 0-6 bulan

  • Berikan ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan (kolostrum).
  • Jangan beri makanan/ minuman selain ASI.
  • Berikan ASI pada bayi sesering mungkin.
  • Susui setiap bayi menginginkan, paling sedikit 8 kali sehari.
  • Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui.
  • Susui dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian.
  • Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi lainnya.
  • Susui anak dalam kondisi menyenangkan, nyaman dan penuh perhatian.
  • Dukungan suami dan keluarga penting keberhasilan ASI Eksklusif.

Kebutuhan gizi anak usia 6-8 bulan

  • ASI sebaiknya terus diberikan sampai usia anak genap 2 tahun, selain dapat menguatkan hubungan emosional ibu dan anak, juga dapat meningkatkan sistem kekebalan anak hingga dewasa.
  • Setelah usia 6 bulan, selain tetap mendapatkan ASI, anak juga mulai harus diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI).
  • MP-ASI diberikan secara bertahap, dimulai dengan memberikan makanan dalam bentuk lunak seperti bubur susu, kemudian beralih ke makanan yang lebih padat dari sebelumnya. Misal, setelah anak terbiasa dengan tekstur bubur, anak bisa mulai diperkenalkan dengan nasi tim. Pola pemberian makanan di usia 6-24 bulan akan memengaruhi selera makan anak di kemudian hari, sehingga anak perlu.

Kebutuhan gizi anak usia 9-11 bulan

  • Terus berikan ASI.
  • Berikan MP-ASI yang lebih padat. Contohnya bubur nasi, nasi tim dan nasi lembek.
  • Berikan makanan beraneka ragam.
  • Makanan pokok; seperti nasi, ubi, sagu.
  • Lauk hewani; ikan, telur, hati ayam, daging.
  • Lauk nabati; tempe, tahu, kacang-kacangan.
  • Sayur dan buah-buahan.
  • Beri makanan selingan 2 kali sehari. Contohnya bubur kacang hijau, pisang, biskuit, kue tradisional, dan kue lain.
  • Ajari anak makan sendiri dengan sendok.
  • Ajari juga minum sendiri dengan gelas.
  • Perhatikan kebersihan makanan.
  • Utamakan memberikan MPASI dari bahan makanan lokal, jika menggunakan MPASI buatan pabrik, baca cara pakai dan perhatikan tanggal kadaluwarsa.

Kebutuhan gizi anak usia 12-24 bulan

Sekitar usia 1 tahun, anak biasanya sudah cukup beradaptasi dengan tekstur makanan pendamping yang diberikan. Sehingga sudah mulai diperkenalkan dengan makanan padat yang biasa dimakan anggota keluarga lainnya. Kebutuhan gizi anak di usia ini cenderung meningkat karena sedang berada di masa pertumbuhan, disertai dengan padatnya aktivitas harian.

Kebutuhan gizi anak usia 2-5 tahun

Memberikan makan anak pada usia ini bisa menjadi tantangan tersendiri karena biasanya anak sudah mulai mengenal beragam camilan atau jajanan, sehingga memiliki anggapan tersendiri tentang makanan yang disukai dan tidak. Maka itu, orang tua dianjurkan untuk memberikan perhatian khusus agar asupan makanan anak tetap bergizi seimbang. Berikut beberapa anjuran pemenuhan gizi untuk anak usia 2-5 tahun:

  • Berikan makanan orang dewasa.
  • Tambahkan porsinya ½ dari porsi usia sebelumnya.
  • Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang, dan malam) dan selingan 2 kali.
  • Perbanyak makan makanan sumber protein dan lemak, seperti ikan, karena kaya akan omega 3, DHA, serta EPA.
  • Perbanyak makan sayur dan buah-buahan.
  • Batasi makan camilan yang terlalu manis, asin, dan berlemak.
  • Tidak memberikan makanan yang manis menjelang waktu makan karena akan mengurangi nafsu makan.
  • Penuhi kebutuhan cairan.
  • Ajak si kecil main di luar supaya tetap aktif.

Pertanyaan Seputar Stunting

Pertanyaan yang sering ditanyakan!!

  • Ya

  • 1) Pemenuhan Kebutuhan bagi ibu yang hamil. 2) Memberikan ASI dan MP-ASI. 3) Memberikan akses air bersih dan fasilitas sanitasi yang baik.

  • 1) Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan. 2) Kurangnya akses ke makanan bergizi. 3) Kurangnya akses air bersih dan sanitasi.

  • 1) Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya. 2) Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda atau kecil untuk usianya. 3) Berat badan rendah untuk anak seusianya dan pertumbuhan tulang tertunda.

  • 1) Pemenuhan nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan. 2) Pola hidup sehat. 3) Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku terutama pola asup dan pola makan bagi bayi dan balita. 4) Edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja. 5) Edukasi persalinan dan pentingnya melakukan inisiasi menyusu dini (IMD). 6) Akses terhadap sanitasi dan air bersih yang mudah, biasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir serta tidak buang air besar sembarangan. 7) Imunisasi

  • Terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang tentunya sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.

Kontak

Lokasi:

Jl.Sukapura III Komplek Perkantoran Sukapura Bojongkoneng Singaparna Tasikmalaya

Telepon:

0265 - 546432