Video Stunting
Hasil status Pendek Sekali
Hasil status Pendek
Hasil status Normal
Hasil status Tinggi
Cek Status Gizi Bayi dan Balita
Isi Form Cek Status Gizi Bayi dan Balita dibawah ini!!
Informasi Kebutuhan Gizi
Kebutuhan gizi anak usia 0-6 bulan
- Berikan ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan (kolostrum).
- Jangan beri makanan/ minuman selain ASI.
- Berikan ASI pada bayi sesering mungkin.
- Susui setiap bayi menginginkan, paling sedikit 8 kali sehari.
- Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui.
- Susui dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian.
- Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi lainnya.
- Susui anak dalam kondisi menyenangkan, nyaman dan penuh perhatian.
- Dukungan suami dan keluarga penting keberhasilan ASI Eksklusif.
Kebutuhan gizi anak usia 6-8 bulan
- ASI sebaiknya terus diberikan sampai usia anak genap 2 tahun, selain dapat menguatkan hubungan emosional ibu dan anak, juga dapat meningkatkan sistem kekebalan anak hingga dewasa.
- Setelah usia 6 bulan, selain tetap mendapatkan ASI, anak juga mulai harus diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI).
- MP-ASI diberikan secara bertahap, dimulai dengan memberikan makanan dalam bentuk lunak seperti bubur susu, kemudian beralih ke makanan yang lebih padat dari sebelumnya. Misal, setelah anak terbiasa dengan tekstur bubur, anak bisa mulai diperkenalkan dengan nasi tim. Pola pemberian makanan di usia 6-24 bulan akan memengaruhi selera makan anak di kemudian hari, sehingga anak perlu.
Kebutuhan gizi anak usia 9-11 bulan
- Terus berikan ASI.
- Berikan MP-ASI yang lebih padat. Contohnya bubur nasi, nasi tim dan nasi lembek.
- Berikan makanan beraneka ragam.
- Makanan pokok; seperti nasi, ubi, sagu.
- Lauk hewani; ikan, telur, hati ayam, daging.
- Lauk nabati; tempe, tahu, kacang-kacangan.
- Sayur dan buah-buahan.
- Beri makanan selingan 2 kali sehari. Contohnya bubur kacang hijau, pisang, biskuit, kue tradisional, dan kue lain.
- Ajari anak makan sendiri dengan sendok.
- Ajari juga minum sendiri dengan gelas.
- Perhatikan kebersihan makanan.
- Utamakan memberikan MPASI dari bahan makanan lokal, jika menggunakan MPASI buatan pabrik, baca cara pakai dan perhatikan tanggal kadaluwarsa.
Kebutuhan gizi anak usia 12-24 bulan
Sekitar usia 1 tahun, anak biasanya sudah cukup beradaptasi dengan tekstur makanan pendamping yang diberikan. Sehingga sudah mulai diperkenalkan dengan makanan padat yang biasa dimakan anggota keluarga lainnya. Kebutuhan gizi anak di usia ini cenderung meningkat karena sedang berada di masa pertumbuhan, disertai dengan padatnya aktivitas harian.
Kebutuhan gizi anak usia 2-5 tahun
Memberikan makan anak pada usia ini bisa menjadi tantangan tersendiri karena biasanya anak sudah mulai mengenal beragam camilan atau jajanan, sehingga memiliki anggapan tersendiri tentang makanan yang disukai dan tidak. Maka itu, orang tua dianjurkan untuk memberikan perhatian khusus agar asupan makanan anak tetap bergizi seimbang. Berikut beberapa anjuran pemenuhan gizi untuk anak usia 2-5 tahun:
- Berikan makanan orang dewasa.
- Tambahkan porsinya ½ dari porsi usia sebelumnya.
- Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang, dan malam) dan selingan 2 kali.
- Perbanyak makan makanan sumber protein dan lemak, seperti ikan, karena kaya akan omega 3, DHA, serta EPA.
- Perbanyak makan sayur dan buah-buahan.
- Batasi makan camilan yang terlalu manis, asin, dan berlemak.
- Tidak memberikan makanan yang manis menjelang waktu makan karena akan mengurangi nafsu makan.
- Penuhi kebutuhan cairan.
- Ajak si kecil main di luar supaya tetap aktif.
Media Informasi
Pertanyaan Seputar Stunting
Pertanyaan yang sering ditanyakan!!
-
Apakah Stunting dapat dicegah?
Ya
-
Apa Saja yang dapat mencegah Stunting?
1) Pemenuhan Kebutuhan bagi ibu yang hamil. 2) Memberikan ASI dan MP-ASI. 3) Memberikan akses air bersih dan fasilitas sanitasi yang baik.
-
Apa saja penyebab Stunting?
1) Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan. 2) Kurangnya akses ke makanan bergizi. 3) Kurangnya akses air bersih dan sanitasi.
-
Apa saja gejala Stunting?
1) Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya. 2) Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda atau kecil untuk usianya. 3) Berat badan rendah untuk anak seusianya dan pertumbuhan tulang tertunda.
-
Bagaimana penanggulangan Stunting pada anak?
1) Pemenuhan nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan. 2) Pola hidup sehat. 3) Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku terutama pola asup dan pola makan bagi bayi dan balita. 4) Edukasi kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja. 5) Edukasi persalinan dan pentingnya melakukan inisiasi menyusu dini (IMD). 6) Akses terhadap sanitasi dan air bersih yang mudah, biasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir serta tidak buang air besar sembarangan. 7) Imunisasi
-
Apakah akibat yang terjadi apabila anak Stunting?
Terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang tentunya sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.